THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 22 Februari 2019

Ayah, Aku sayang Ayah (17 oktober 2018)

Kurasa pada akhirnya, kehidupan hanyalah tentang merelakan segalanya.
Tapi apa yang paling menyakitkan?
Tak ada kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal.
Aku tak pernah bisa berterima kasih pada Ayahku atas apa yang kupelajari darinya dan memberitahunya, bahwa tanpa pelajarannya, aku takkan pernah bertahan hidup.

Remembering you is easy dad
I do it everyday.
Missing you is the heartache that never goes away.

yaah, sakit rasanya saat aku tahu engkau pergi di saat aku belum membahagiakanmu.
aku yang harusnya memandikan dan memakamkanmu, namun apa daya aku tak bisa karena kita jarak.
aku tak bisa mengantarkanmu di tempat terakhirmu.
sedih? ya!
tapi aku harus ikhlas agar kau tenang di sisiNya.
Maaf, selama menjadi anakmu aku masih belum bisa berbakti padamu.
Kau memberikan segala perhatianmu padaku.
Kau lahir dari agama yang berbeda, kau masuk Islam dan memberiku arti damai yang luar biasa.
aku bangga padamu walaupun engkau kurang mengerti ilmu agama, namun kau tidak pernah terlambat memberikanku pendidikan ilmu agama.
Aku ingin menjadi anak yang soleh untukmu pah

I remember my father, for all that he gave his wisdom, his humor, these memories I save.
I remember my father, a man of his word soft spoken at times but always heard.
I remember my father, capable and strong with caring and kindness carried along.
I remember my father, in the funniest ways a tickle  of the senses recaptures those days.
I remember my father, respected, revered with honest convictions not easily steered.
I remember my father, a handsome gent with love in his eyes and merriment.
I remember my father, whenever I see that I've done my best to be all I can be.

Yeah I remember everything about you.

Sekarang waktunya aku mengantarkan papa ke rumah baru papa.
papa udah ga bisa tinggal lagi sama mama, kak long, kak ima dan cucu-cucu papa.
Kita semua sayang papa,
Al-fatihah dan Yassin untuk papa.
Terima kasih pa, Terima kasih Pahlawanku.